Tugas 4 Softskill Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4.0
Tugas IV Softskill Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4.0

Sistem Keuangan Internasional
Menurut Yuriy Kozak, Sistem
keuangan internasional merupakan gabungan dari pasar dan institusi-institusi
keuangan yang terkait dengan hukum dan pajak bisnis internasional. Menurut C.M.
Adam sistem keuangan internasional didefinisikan sebagai struktur pasar dimana
organisasi dan perdagangan yang dilakukan oleh individu mendukung komitmen
ekonomi yang dilakukan melewati batas-batas nasional.
Berdasarkan definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa sistem keuangan internasional merupakan sistem yang
mengacu pada institusi keuangan serta pelaku di dalamnya yang mengatur prosedur
dan hukum terkait kegiatan keuangan internasional yang berdasarkan atas
kesepakatan dari pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Terdapat beberapa beberapa elemen di dalam sistem keuangan internasional berupa sekumpulan subsistem utama ekonomi dunia yang mana berdampak pada penentuan ekonomi nasional dan global. Elemen-elemen tersebut terdiri dari:
1. Sistem moneter internasional
ditandai oleh komponen seperti mata uang nasional dan cadangan, mata uang kolektif internasional, kondisi konvertibilitas bersama, paritas mata uang, nilai tukar, serta mekanisme aturan nilai tukar nasional dan internasional.
2. Pasar keuangan internasional
termasuk mata uang, pinjaman dan sekuritas oleh instrumen keuangan tertentu.
3. Sektor keuangan virtual
yaitu internet banking , online shopping , digital currency , e-money ; Kredit khusus dan Institusi keuangan (seperti dana asuransi pensiun dan kumpulan investor).
4. Perdagangan ekonomi
berupa bursa saham dan komoditas internasional.
5. Pelaku ekonomi
terdiri dari
negara-negara, bank-bank, perusahaan-perusahaan, TNC dan TNB; yang melakukan
operasi untuk menarik investasi asing sebagai sumber modal untuk membiayai
investasi mereka berupa penjualan saham atau pinjaman di pasar modal
internasional.
Valuta Asing
Valuta asing atau valas merupakan
pertukaran atau konversi mata uang suatu negara dengan negara lain. Contohnya,
seseorang dapat menukar dolar AS dengan euro. Atau juga rupiah dengan dolar AS.
Namun untuk mata uang yang akan ditukar akan memiliki rate tersendiri, misalnya
1 dolar AS akan sama dengan Rp. 14.000, maka seseorang dapat menukar uang dolat
AS dengan konversi rate yang sudah ditetapkan.
Transaksi valuta asing dapat
terjadi di pasar valuta asing, juga dikenal sebagai Pasar Valas. Pasar valas
merupakan tempat pertukaran berbagai macam mata uang yang berbeda, tentunya
rate/ harga valuta asing berdasarkan kurs. Kurs merupakan harga mata uang yang
akan di tukar dengan mata uang lainnya yang berlaku di suatu negara.
Sistem Valuta Asing Yang Berlaku
1. Sistem Kurs Bebas (Floating)
Sistem kurs
bebas artinya pembuatan kurs tersendiri dari suatu permintaan dan penawan dari
mata uang asing. Sehingga pemerintah tidak ikut campur dalam menentukan kurs
mata uang yang kan ditukar.
Misalnya Anda
akan belaja di sebuah marketplace yang menerima permintaan dari seluruh dunia.
Marketplace tersebut hanya menerima mata uang dolar, kita yang menggunakan mata
uang rupiah harus menukarnya terlebih dahulu dengan dolar melalui website
marketplace tersebut.
Penetapan Kurs
yang ada di marketplace tersebut tidak ada ikut campur dari pemerintah negara
tempat tinggal Anda. Sehingga kurs yang ada di marketplace itu disebut dengan
kurs bebas. Kurs dalam marketplace juga bisa berubah sewaktu-waktu karena
beberapa faktor yang mempengaruhinya.
2. Sistem Kurs Tetap
Sistem kurs
tetap ini ada campur tangan dari pemerintah di negara tempat tinggal Anda.
Sistem kurs ini juga ditetapkan oleh bank sentral yang secara aktif terlibat
dalam transaksi valas.
Dengan
ditetapkan oleh pemerintah maka ketika kita ingin menukar uang di bank satu
dengan bank yang lainnya, maka kursnya sama. Kemudian pihak bank juga tidak
bisa mengubah kurs sendiri sebab ada keterkaitan dengan pemerintah. Jika pihak
bank menyimpang dan tidak memenuhi standar maka akan di berikan sanksi.
3. Sistem Kurs Terkendali Atau Terkontrol
Untuk sistem yang
ketiga ini, pemerintah atau pihak bank mempunyai kekuasaan dalam menentukan
nilai alokasi pemakaian valuta asing yang tersedia. Sehingga pasar valas akan
tetap stabil dan tidak akan terjadi banyak inflasi. Sistem ini sangat berguna
dalam memantau ketersediannya valuta asing dalam perdangan kegiatan ekspor dan impor.
Fungsi valuta asing
1. Alat Tukar dan pembayaran Internasional
Valuta asing
sangat penting dalam perdanganan internasional seperti ekspor dan impor.
Valuta digunakan sebagai alat dalam
melakukan tukar menukar barang atau jasa dengan negara lain.
Misalnya indonesia
ingin mengimpor beras dari tiongkok, maka orang tiongkok tidak mau kita bayar
dengan rupiah, mereka pasti mau di bayar dengan dolar. Dengan demikian
valas berperan dalam transaksi tersebut. Kemudian apabila pemerintah mempunyai
utang dengan negara lain maka, cicilan dan bunganya di bayar menggunakan valuta
asing.
2. Alat Pengendali Kurs
Dengan adanya
pasar valas, maka pemerintah juga dapat mengendalikan kurs. Apakah mata uang
negara tersebut melemah atau menguat. Contohnya dengan adanya kurs Rupiah ke
dolar kita tahu bahwa nilai tukar rupiah semakin naik atau semakin menurun.
Sehingga Kurs dalam valas dijadikan patokan untuk mengendalikan nilai mata uang
suatu negara.
3. Alat Memperlancar Perdagangan Internasional
Dengan adanya
valuta asing perdangan internasional semakin mudah. Apalagi sekarang, dengan
perkembangan teknologi siapa saja dapat melakukan transaksi perdagangan antar
negara. Apabila tidak ada valas maka perdagangan internasional dapat terganggu,
bahkan tidak bisa melakukan transaksi.
Pengaruh Fluktuasi Mata Uang Terhadap Perekonomian
1. Perdagangan Barang Dagangan
Ini mengacu pada
perdagangan internasional seperti ekspor atau impor. Secara umum, mata uang
yang lebih lemah akan merangsang ekspor dan membuat impor lebih mahal sehingga
bisa mengurangi defisit perdagangan suatu negara dari waktu ke waktu.
Depresiasi mata uang domestik adalah alasan utama mengapa bisnis ekspor tetap
kompetitif di pasar internasional.
Sebaliknya mata
uang yang lebih kuat dapat mengurangi daya saing ekspor dan membuat impor lebih
murah sehingga dapat menyebabkan defisit perdagangan semakin besar yang
akhirnya melemahkan mata uang. Tapi sebelum ini terjadi, sektor industri yang
sangat berorientasi ekspor dapat hancur oleh mata uang yang terlalu kuat.
2. Arus Modal
Modal asing
cenderung mengalir ke negara-negara yang memiliki pemerintahan kuat, ekonomi
dinamis dan mata uang yang stabil. Suatu negara perlu memiliki mata uang yang
relatif stabil untuk menarik modal asing. Jika tidak, maka prospek kerugian
kurs yang ditimbulkan oleh depresiasi mata uang dapat menghalangi investor
asing.
Arus modal dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu investasi asing langsung atau Foreign
Direct Investment (FDI) dan investasi portofolio asing. FDI adalah kondisi di
mana investor asing mengambil saham di perusahaan yang ada atau membangun
fasilitas baru di luar negeri. Sedangkan investasi portofolio asing adalah
kondisi di mana investor asing berinvestasi di sekuritas luar negeri.
Arus modal dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu investasi asing langsung atau Foreign
Direct Investment (FDI) dan investasi portofolio asing. FDI adalah kondisi di
mana investor asing mengambil saham di perusahaan yang ada atau membangun
fasilitas baru di luar negeri. Sedangkan investasi portofolio asing adalah
kondisi di mana investor asing berinvestasi di sekuritas luar negeri.
FDI adalah
sumber pendanaan penting untuk pertumbuhan ekonomi seperti India dan China yang
pertumbuhannya bisa terhambat jika tidak ada modal yang tersedia. Pemerintah
sendiri lebih suka investasi FDI daripada investasi portofolio asing, karena
yang terakhir seringkali mirip dengan uang panas yang bisa meninggalkan negara
saat kondisi menjadi sulit. Fenomena inilah yang biasa disebut “capital
flight”. Kondisi ini bisa dipicu oleh kejadian negatif termasuk devaluasi mata
uang
3. Inflasi
Mata uang yang
terdevaluasi dapat menghasilkan inflasi impor untuk negara-negara yang menjadi
importir substansial. Penurunan 20% dalam mata uang domestik dapat
mengakibatkan produk impor memakan biaya 25% lebih banyak karena penurunan 20%
berarti membutuhkan kenaikan sekitar 25% untuk kembali ke titik awal.
4. Suku Bunga
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tingkat suku bunga adalah kunci pertimbangan untuk sebagian besar bank sentral saat akan menetapkan kebijakan moneter. Mata uang domestik yang kuat akan memberikan hambatan pada ekonomi untuk mencapai hasil akhir yang sama dengan kebijakan moneter yang lebih ketat. Selain itu pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut saat mata uang domestik sudah terlalu kuat dapat memperburuk masalah ini.
sumber :
https://www.valasonline.com/fluktuasi-mata-uang/
https://www.valasonline.com/pengaruh-fluktuasi-mata-uang/
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-sistem-keuangan-internasional/123477
https://cpssoft.com/blog/akuntansi/pengertian-valuta-asing-sistem-dan-fungsinya-dalam-bisnis/
Komentar
Posting Komentar