Tugas 6 Softskill Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4.0

Tugas VI Softskill Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4.0

Nama        : Yosua Hadiyanto
NPM         : 16217310
Kelas         : 4EA09

Tugas Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4.0

Pilihan Strategi Memasuki Pasar Global dan Berekspansi

 

Pasar Global

Pasar Global adalah pemasaran berskala seluas dunia Internasional yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang menuntut kreatifitas dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar. Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Pasar Global bermanfaat untuk mengambil manfaat dari peluang untuk pertumbuhan dan ekspansi, dan untuk bertahan hidup.

Beberapa pilihan strategi yang dapat digunakan untuk memasuki pasar global dan berekspansi ialah sebagai berikut :

Ekspor

Ekspor adalah suatu aktivitas mengeluarkan suatu barang dari daerah pabean. Daerah pabean adalah suatu daerah milik suatu negara yang terdiri dari wilayah darat, perairan, dan udara, yang juga mencakup seluruh daerah tertentu yang berada di dalam Zona Ekonomi Eksklusif.

Secara sederhana, ekspor adalah suatu aktivitas mengeluarkan produk barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan tetap memenuhi standar peraturan dan ketentuan yang ada.

Aktivitas ini umumnya dikerjakan oleh suatu negara jika negara tersebut mampu menghasilkan produk barang dalam jumlah yang cukup besar dan jumlah produk barang tersebut ternyata sudah terpenuhi di dalam negeri, sehingga bisa dikirimkan ke negara yang memang tidak mampu memproduksi barang tersebut atau karena jumlah produksinya tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat negara tujuan.

 

Lisensi

Lisensi memiliki definisi sebagai pemberian izin untuk memproduksi produk atau jasa tertentu yang sebelumnya sudah terpatenkan oleh penciptanya. Pengertian lain dari lisensi adalah pemberian izin untuk memanfaatkan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) yang dapat diberikan oleh pemberi izin kepada penerima izin. Tujuannya adalah agar penerima izin dapat melakukan usaha atau bisnis dengan menggunakan HAKI yang telah dilisensikan.

Lisensi juga sangat lekat dengan istilah perjanjian lisensi. Maksud dari perjanjian lisensi adalah perjanjian diantara dua pihak atau pun lebih di mana satu pihak sebagai pemilik atau pemegang lisensi bertindak memberikan lisensi kepada pihak yang bertindak sebagai penerima lisensi. Dengan demikian, pihak penerima lisensi dapat dengan legal memproduksi dan memasarkan produk atau jasanya.

Keuntungan Lisensi

  • Perolehan merek dagang yang sudah dikenal
  • Meminimalkan resiko

Kerugian Lisensi

  • Pengembangan pasar terbatas jika licensee tidak mencurahkan perhatian yang memadai atau tidak memiliki sumberdaya untuk mengembangkan pasar secara optimal.
    Contoh kasus : PepsiCo menjual hak lisensi kepada Perrier, perusahaan air minum Perancis untuk membotolkan dan mendistribusikan merek-mereknya di Perancis. Namun Perrier kalah bersaing dengan pesaing utamanya (Badoid dan Evian) di Hypermarket karena pesainya mendominasi kekuatan dalam distribusi minuman. Pepsi kehilangan banyak pasar dan memutuskan kontraknya dengan Perrier. 
  • Perjanjian mungkin berumur pendek bila penerima lisensi mengembangkan pengetahuan sendiri.
    Contoh kasus : Lacoste yang memberikan lisensi kepada perusahaan Amerika. Perusahaan tersebut mengembangkan pengetahuannya sendiri dengan mengejar marketshare (menurunkan harga produk Lachoste). Hal ini menghilangkan citra produk Lachoste yang mahal sehingga terjadi pemutusan hubungan 
  • Penerima lisensi beralih menjadi pesaing atau pemimpin industri, karena memungkinkan sebuah perusahaan meminjam, menyadap dan memanfaatkan sumberdaya milik perusahaan lain.
    Contoh kasus: Di Jepang, Meiji Milk menghasilkan dan memasarkan es krim kelas atas merek Lady Borden dengan persetujuan lisensi dengan Borden, Inc. Meiji belajar ketrampilan dan pemrosesan produk persusuannya dan saat kontraknya habis, mereka meluncurkan merek es krim kelas atasnya sendiri.

 

Usaha Patungan (Joint Venture)

Usaha patungan (joint venture) adalah suatu perusahaan yang didirikan oleh dua entitas bisnis atau lebih untuk menyelenggarakan bisnis bersama dalam jangka waktu tertentu. Dalam pengertian lain, usaha patungan dipahami sebagai pengaturan bisnis di mana dua pihak atau lebih saling sepakat untuk mengumpulkan sumber daya bersama-sama untuk tujuan menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Pekerjaan ini bisa berupa proyek baru, investasi penelitian dan pengembangan, atau aktivitas bisnis lain yang relevan dengan semua orang atau setiap organisasi yang terlibat dalam perjanjian.

Perusahaan yang bergabung dalam usaha patungan merupakan perusahaan yang berasal dari dalam negeri dengan perusahaan dari luar negeri atau asing. Sebagai kemitraan, bentuk usaha patungan bisa menggunakan struktur hukum apa saja, baik perseroan terbatas maupun korporasi. Bahkan usaha patungan ini bisa menggabungkan perusahaan dengan berbagai ukuran guna mengambil proyek penting atau beberapa proyek kecil.

Meski gabungan dari dua atau lebih perusahaan, namun usaha patungan bukan tanpa risiko, bahkan pengaturannya bisa sangat rumit. Setiap perusahaan dalam usaha patungan bertanggung jawab atas keuntungan, kerugian, dan biaya yang terkait dengan aktivitas bersama. Bisnis yang dikemas dalam usaha patungan ini merupakan entitas tersendiri, yang terpisah dari kepentingan bisnis lain para pendirinya.

Keuntungan usaha patungan

  • Memperoleh wawasan dan keahlian baru
  • Menerima akses sumber daya yang lebih baik
  • Hanya bersifat sementara
  • Faktor risiko ditanggung bersama
  • Pengaturan yang lebih fleksibel
  • Kepemilikan bisa dijual

Kekurangan usaha patungan

  • Tujuan yang tidak jelas
  • Fleksibilitas dapat dibatasi bahkan dihilangkan
  • Ketidaksetaraan dalam keterlibatan dan tanggung jawab
  • Mengakibatkan ketidakseimbangan aset
  • Menciptakan benturan budaya
  • Kesempatan untuk aktivitas di luar usaha patungan terbatas

 

Strategi Perluasan Pasar

Strategi 1 :

  • Mengkonsentrasikan pada sejumlah kecil segmen baru di sejumlah negara kecil.
  • Terjadi penyesuaian sumber daya perusahaan dengan kebutuhan investasi pasar.

Strategi 2 :

  • Diversifikasi segmen dan konsentrasi negara.
  • Suatu perushaan melayani banyak pasar di sejumlah kecil negara.
  • Merupakan disain dari banyak negara Eropa dan mencari pertumbuhan dengan memperluas ke dalam pasar yang baru.

Strategi 3 :

  • Diversifikasi negara dan konsentrasi segmen pasar
  • Merupakan strategi perusahaan global klasik yang mencari pasar dunia untuk suatu produk.
  • Alasan strategi ini : dengan melayani pelanggan dunia, sebuah perusahaan dapat mencapai akumulasi volume penjualan yang lebih besar dan biaya yg lebih kecil dibandinglkan pesaingnya.

Strategi 4 :

  • Diversifikasi negara dan segmen merupakan strategi korporasi dari perusahaan multibisnis yang besar.
  • Perusahaan ini mempunyai cakupan multinegara oleh karena itu perusahaan ini mempunyai banyak unit bisnis dan kelompok yang melayani multi segmen.

 

Penentuan Posisi Pasar

Kotler dan Armstrong (1997: 249) menyatakan penentuan posisi pasar sebagai perancangan posisi produk dan citra perusahaan sehingga menempati tempat khusus dan dihargai dalam benak pelanggannya. Hermawan Kartajaya dkk. (2003: 51) mendefinisikan penentuan posisi pasar sebagai strategi untuk mengarahkan pelanggan dengan membangun rasa kepercayaan, percaya diri, dan kompetensi untuk pelanggan sehingga menciptakan sebuah eksistensi di benak pelanggan dan memimpin mereka secara kredibel. Posisi produk adalah cara bagaimana produk didefinisikan oleh konsumen atas dasar ciri-ciri penting atau tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen relatif terhadap produk pesaing. Proses penetapan posisi produk terdiri atas tiga langkah, yaitu:

  1. Mengidentifikasi keunggulan bersaing yang mungkin
    Keunggulan bersaing adalah keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai yang lebih besar kepada konsumen, baik melalui harga lebih murah maupun dengan memberikan manfaat produk yang lebih banyak sehingga sesuai kalaupun harganya tinggi. Perusahaan dapat membedakan penawarannya dari pesaing dengan cara berikut:
    • Diferensiasi produk; perusahaan membedakan fisik produknya. Selain fisik produk, perusahaan dapat membedakan produknya dalam hal kinerja, desain, konsistensi, daya tahan, keandalan, dan kemudahan reparasi.
    • Diferensiasi jasa; perusahaan melakukan pembedaan melalui jasa yang menyertai produk. Dalam hal ini perusahaan melakukan penjualan produk dengan memberikan layanan purna jual mulai dari pendidikan produk, jasa pengiriman, hingga jasa perbaikan produk terhadap konsumennya.
    • Diferensiasi personil; perusahaan memperoleh keunggulan bersaing yang kuat dengan mempekerjakan dan melatih orang-orang yang lebih baik dibanding pesaingnya.
    • Diferensiasi citra; perusahaan bekerja untuk membangun citra yang membedakan mereka dari pesaing. Citra perusahaan seharusnya menyampaikan sebuah pesan tunggal dan unik yang mengkomunikasikan manfaat dan penentuan posisi utama produk.

  2. Memilih keunggulan bersaing yang tepat
    Ketika suatu perusahaan menemukan beberapa potensi keunggulan bersaing, perusahaan tersebut harus memilih keunggulan bersaing yang di atasnya dapat dibangun strategi penentuan posisi. Perusahaan harus memutuskan berapa banyak diferensiasi yang akan dipromosikan dan yang mana.

    Berapa banyak perbedaan yang dipromosikan; ketika dua atau lebih perusahaan mengklaim dirinya sebagai yang terbaik pada ciri yang sama, adalah penting bagi perusahaan untuk memposisikan dirinya pada lebih dari satu faktor pembeda.

    Perbedaan mana yang dipromosikan; tidak setiap perbedaan adalah alat pembeda. Setiap perbedaan memiliki potensi untuk menciptakan biaya sebagaimana keuntungan. Perusahaan harus hati-hati memilih cara yang akan membedakan dirinya dari pesaing.

  3. Mengkomunikasikan posisi yang telah dipilih
    Setelah menetapkan posisi produknya, perusahaan harus mengambil langkah-langkah pasti untuk mengkomunikasikan posisi yang diinginkan kepada konsumen sasaran. Seluruh upaya bauran pemasaran perusahaan harus mendukung strategi penentuan posisi. Menentukan posisi perusahaan membutuhkan tindakan nyata, bukan sekedar bicara. Jika telah memutuskan untuk membangun posisi pada mutu dan pelayanan yang lebih baik, perusahaan harus menyampaikan posisi itu.

 

 

https://www.gurupendidikan.co.id/pemasaran-global/

https://www.mbizmarket.co.id/news/mengenal-lisensi-dan-perjanjian-lisensi-untuk-merek-dagang/

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-ekspor-dan-impor/#A_Pengertian_Ekspor

https://www.simulasikredit.com/keuntungan-dan-kerugian-usaha-patungan-joint-venture/

https://slideplayer.info/slide/4884234/

https://www.gomarketingstrategic.com/penetapan-pasar-sasaran-dan-penentuan-posisi-pasar/#2_Penentuan_posisi_pasar

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 10 Softskill Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4.0

Tugas 5 Softskill Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4.0

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS II