Tugas 9 Softskill Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4.0

Tugas IX Softskill Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4.0

Nama        : Yosua Hadiyanto
NPM         : 16217310
Kelas         : 4EA09


Nilai Mata Uang dan Pengaruhnya 

Apa itu kurs? Pengertian Kurs (nilai tukar) secara umum adalah nilai atau harga mata uang sebuah negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang negara lain. Definisi kurs (exchange rate) dapat diartikan sebagai sebuah perjanjian yang dikenal dengan nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat sekarang atau di masa depan antara dua mata uang negara yang berbeda.

Kata “kurs” mungkin bukan istilah yang asing lagi bagi kita. Namun, dalam penerapannya masih banyak yang belum mengetahui pengertian kurs dan pengaruhnya dalam ekonomi bisnis.

Pengertian Kurs Menurut Para Ahli

Beberapa ahli di bidang ilmu ekonomi pernah menjelaskan mengenai definisi kurs (nilai tukar), diantaranya adalah:

  1. Fabozzi dan Franco
    Menurut Fabozzi dan Franco, pengertian kurs adalah jumlah satu mata uang yang bisa ditukar per unit mata uang lain, atau harga satu mata uang dalam mata uang lain.

  2. Ekananda
    Pengertian kurs menurut Ekananda adalah harga mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang negara lain. Nilai mata uang punya peranan penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, karena kurs memungkinkan kita menerjemahkan harga-harga dari berbagai negara ke dalam satu bahasa yang sama.

  3. Paul R. Krugman dan Maurice
    Menurut Paul R Krugman dan Maurice, pengertian kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang negara lainnya.

  4. Nopirin
    Menurut Nopirin, definisi kurs adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilai/ harga antara kedua mata uang tersebut.

  5. Salvator
    Pengertian kurs atau nilai tukar menurut Salvator adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Definisi kurs/ nilai tukar juga dikenal sebagai rasio pertukaran antara dua mata uang yang berbeda negara. Dengan kata lain, kurs dapat diartikan sebagai harga satu unit mata uang asing dinyatakan dalam mata uang domestik.

  6. Mankiw
    Menurut Mankiw valuta asing atau sering disebut kurs (exchange rate) adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Kurs sering juga dsebut dengan valas, yaitu nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain.

  7. Adiningsih, dkk
    Menurut Adiningsih, dkk, pengertian kurs atau nilai tukar mata uang adalah harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Dalam hal ini, nilai tukar mata uang Indonesia (Rupiah) merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain, misalnya Dollar Amerika.




Sistem Kurs (Nilai Tukar)

  1. Sistem Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)
    • Mengambang Bebas (Murni) dimana kurs mata uang ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan pemerintah. Sistem ini sering disebut clean floating exchange rate, di dalam sistem ini cadangan devisa tidak diperlukan karena otoritas moneter tidak berupaya untuk menetapkan atau memanipulasi kurs.
    • Mengambang Terkendali (Managed or Dirty Floating Exchange Rate) dimana otoritas moneter berperan aktif dalam menstabilkan kurs pada tingkat tertentu. Oleh karena itu, cadangan devisa biasanya dibutuhkan karena otoritas moneter perlu membeli atau menjual Valas untuk mempengaruhi pergerakan kurs.

  2. Sistem Kurs Tertambat (Peged Exchange Rate)
    Pada sistem ini, suatu Negara mengaitkan nilai mata uangnya dengan suatu mata uang negara lain atau sekelompok mata uang, yang biasanya merupakan mata uang negara partner dagang yang utama menambatkan ke suatu mata uang berarti nilai mata uang tersebut bergerak mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya.
    Jadi sebenarnya mata uang yang ditambatkan tidak mengalami fluktuasi tetapi hanya berfluktuasi terhadap mata uang lain mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya.

  3. Sistem Kurs Tertambat Merangkak (Crawling Pegs)
    Dalam sistem ini, suatu negara melakukan sedikit perubahan dalam nilai mata uangnya secara periodic dengan tujuan untuk bergerak menuju nilai tertentu pada rentang waktu tertentu. Keuntungan utama sistem ini adalah suatu negara dapat mengatur penyesuaian kursnya dalam periode yang lebih lama dibanding sistem kurs tertambat. Oleh karena itu, sistem ini dapat menghindari kejutan-kejutan terhadap perekonomian akibat revaluasi atau devaluasi yang tiba-tiba dan tajam.

  4. Sistem Sekeranjang Mata Uang (Basket of Currencies)
    Banyak negara terutama negara sedang berkembang menetapkan nilai mata uangnya berdasarkan sekeranjang mata uang. Keuntungan dari sistem ini adalah menawarkan stabilitas mata uang suatu negara karena pergerakan mata uang disebar dalam sekeranjang mata uang. Seleksi mata uang yang dimasukkan dalam keranjang umumnya ditentukan oleh peranannya dalam membiayai perdagangan negara tertentu. Mata uang yang berlainan diberi bobot yang berbeda tergantung peran relatifnya terhadap negara tersebut.

  5. Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
    Suatu Negara mengumumkan suatu kurs tertentu atas nama uangnya dan menjaga kurs ini dengan menyetujui untuk menjual atau membeli valas dalam jumlah tidak terbatas pada kurs tersebut. Kurs biasanya tetap atau diperbolehkan berfluktuasi dalam batas yang sangat sempit.

 

Jenis-Jenis Kurs (Nilai Tukar)

  • Selling Rate (Kurs Jual) yakni kurs yang ditentukan oleh suatu bank untuk penjualan Valuta asing tertentu pada saat tertentu.
  • Middle Rate (Kurs Tengah) ialah kurs tengah antara kurs jual dan kurs beli Valuta asing terhadap mata uang nasional, yang ditetapkan oleh bank sentral pada suatu saat tertentu.
  • Buying Rate (Kurs Beli) yaitu kurs yang ditentukan oleh suatu bank untuk pembelian Valuta asing tertentu pada saat tertentu.
  • Flat Rate (Kurs Flat) merupakan kurs yang berlaku dalam transaksi jual beli bank notes dan traveller chaque, dimana dalam kurs tersebut sudah diperhitungkan promosi dan biaya-biaya lainnya.


 

Faktor yang Mempengaruhi Nilai Kurs

Setelah memahami pengertian kurs dan jenis-jenisnya, maka kita juga perlu mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi nilai kurs. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara:

  1. Kebijakan Pemerintah
    Berbagai kebijakan yand dibuat oleh pemerintah suatu negara akan berpengaruh pada nilai tukar mata uang di negara tersebut. Kebijakan tersebut berfungsi sebagai kontrol untuk:
    1. Menghindari berbagai hambatan terhadap nilai tukar valuta asing
    2. Menghindari berbagai hambatan terhadap perdagangan internasional
    3. Upaya intervensi dalam pasar uang dengan cara jual-beli mata uang.
      Intervensi pasar ini dilakukan biasanya dengan alasan berikut:
      • Memudahkan perubahan nilai tukar mata uang domestik
      • Mengkondisikan nilai tukar mata uang domestik pada batasan yang sudah ditentukan
      • Sebagai respon terhadap hambatan yang bersifat sementara
      • Untuk mempengaruhi variabel-variabel makro, misalnya inflasi, tingkat pendapatan, dan tingkat suku bunga

  2. Tingkat Inflasi
    Dalam pasar valuta asing, yang menjadi dasar utama adalah perdagangan internasional, baik berbentuk jasa maupun barang. Dengan begitu, perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri merupakan faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai mata uang asing.
    Misalnya; Tiongkok merupakan mitra dagang Indonesia. Tiongkok mengalami inflasi yang cukup tinggi yang menyebabkan harga barang akan menjadi lebih tinggi. Hal ini otomatis akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap produk relatif.
    Paritas daya beli berfungsi sebagai titik kurs yang mencerminkan hukum nilai. Inilah alasan mengapa inflasi akan memberikan dampak pada kurs mata uang suatu negara. Inflasi di suatu negara akan mengakibatkan menurunnya mata uang domestik, begitu juga sebaliknya.

  3. Perbedaan Tingkat Suku Bunga
    Arus modal internasional dipengaruhi oleh perubahan tingkat suku bunga suatu negara. Dengan kata lain, kenaikan suku bunga akan memancing masuknya modal asing.
    Tingkat suku bunga akan mempengaruhi operasi pasar valuta asing dan pasar uang. Ketika terjadi aktivitas transaksi, maka bank akan mempertimbangkan perbedaan suku bunga di pasar modal nasional dan global dengan pandangan yang berasal dari keuntungan.
    Pihak Bank lebih memilih mendapatkan pinjaman murah di pasar uang asing dengan tingkat bunga yang lebih rendah dan tempat mata uang asing pada pasar kredit domestik jika tingkat bunganya yang lebih tinggi.

  4. Aktivitas Neraca Pembayaran
    Nilai tukar mata uang juga dipengaruhi oleh neraca pembayaran. Neraca pembayaran aktif akan meningkatkan nilai mata uang domestik dengan meningkatnya jumlah debitur asing.
    Jika saldo pembayaran pasif, hal ini akan mengakibatkan menurunnya nilai tukar mata uang domestik sehingga debitur akan akan menjual semuanya dengan mata uang asing untuk membayar kembali kewajiban eksternal mereka.
    Dampak dari neraca pembayaran diukur terhadap nilai tukar yang sudah ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi. Pembatasan impor, perubahan tarif, kuota perdagangan, dan subsidi akan mempengaruhi neraca perdagangan.

  5. Tingkat Pendapatan Relatif
    Laju pertumbuhan pendapatan terhadap harga-harga luar negeri merupakan faktor lain yang mempengaruhi penawaran dan permintaan dalam pasar valuta asing. Kurs mata uang asing akan melemah ketika laju pertumbuhan pendapatan domestik membaik.

  6. Ekspektasi
    Ekspektasi nilai tukar mata uang suatu negara di masa depan juga menjadi faktor yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing. Seperti halnya pasar keuangan lainnya, pasar valas akan bereaksi cepat terhadap berbagai berita yang dianggap berdampak pada masa depan.

Sebagai contoh, berita tentang prediksi peningkatan inflasi di Amerika kemungkinan besar akan mendorong para pedagang valas melakukan aksi jual terhadap dollar. Hal ini karena diperkirakan harga dollar akan turun di masa depan. Dan reaksi ini akan langsung menekan nilai tukar dollar di pasar.

 

Pengaruh Kurs Terhadap Bisnis

Seperti yang sudah disinggung dalam pengertian kurs di atas bahwa tujuannya adalah untuk mengukur nilai mata uang satu terhadap mata uang yang lain. Sehingga perubahan nilai pada kurs tentu akan berpengaruh terhadap bisnis yang berkaitan dengan perdagangan internasional (ekspor-impor) yang melibatkan mata uang asing.

Berikut beberapa pengaruh kurs terhadap bisnis:

  1. Pengaruh Terhadap Importir
    Jika Anda memiliki bisnis dibidang penjualan produk yang mengharuskan mengimpor bahan baku dari luar negeri, tentu nilai kurs sangat menentukan keuntungan yang akan Anda dapatkan.
    Namun, dalam kondisi rupiah yang melemah terhadap mata uang asing yang umumnya dollar, maka akan membuat perusahaan Anda mengeluarkan uang lebih banyak daripada biasanya. Jika terjadi kondisi seperti ini, maka perusahaan Anda akan mengalami kerugian jika tidak menaikkan harga jual produk.

  2. Pengaruh Terhadap Eksportir
    Perubahan nilai kurs lebih sering menguntungkan bagi pebisnis yang melakukan kegiatan ekspor. Nilai tukar dollar yang sering menguat menyebabkan harga jual produknya yang di ekspor keluar negeri akan semakin terjual dengan harga tinggi karena konsumen membayar dengan dollar. Tentu hal ini sangat menguntungkan.

  3. Pengaruh Terhadap Hutang Piutang
    Jika nilai tukar rupiah terus melemah terhadap mata uang asing, ini akan merugikan pengusaha yang memiliki utang luar negeri. Karena nilai utangnya akan semakin tinggi juga.

  4. Pengaruh Terhadap Pemilik Dollar
    Saat ini sudah banyak masyarakat kita yang mengumpulkan uang dollar. Tujuannya adalah untuk mendapatkan nilai tukar yang lebih tinggi daripada saat ia membeli dollar tersebut. Taktik ini sebenarnya sah-sah saja dan bisa diterapkan sebagai uang deposito perusahaan.

sumber:
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/en/article/339-pengertian-kurs-mata-uang-jenis-dan-faktor-yang-mempengaruhi-nilai-tukar
https://www.harmony.co.id/blog/kurs-pengertian-jenis-dan-hal-hal-yang-mempengaruhinya
https://sarjanaekonomi.co.id/pengertian-kurs/#Sistem_Kurs_Nilai_Tukar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 10 Softskill Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4.0

Tugas 5 Softskill Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4.0

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS II